Sikap ini berbeda dengan sikap calon presiden yang didukung organisasinya, Prabowo Subianto terkait kedubes Australia.
Munarman menegaskan FPI akan konsisten menentang negara yang berencana melakukan hal tersebut.
"Kalau Australia memindahkan kedubes ke Yerusalem, maka sikap FPI tetap konsisten, protes keras ke negara yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Munarman melalui pesan singkat, Jumat (23/11).
FPI selama ini menaruh perhatian terhadap konflik Palestina-Israel. Lembaga pimpinan Rizieq Shihab ini juga pernah mendemo kantor kedubes Amerika Serikat di Jakarta ketika Presiden Donald Trump berencana memindahkan kedubesnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sikap FPI berbeda dengan Prabowo yang menyatakan pemindahan kedubes Australia ke Yerusalem bukan masalah bagi Indonesia. Menurut Prabowo, Australia adalah negara berdaulat. Maka sudah sepatutnya menghargai keputusan dan kedaulatan Australia.
Dalam pilpres 2019, FPI telah menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Menanggapi perbedaan sikap dengan capres yang didukungnya itu, Munarman enggan berkomentar.
"Jadi yang harus diprotes adalah negara yang mengakui dan memindahkan kedubesnya ke Yerusalem. Ini sikap FPI," ujar Munarman.
www.cnnindonesia.com
internasional, politik
FPI-Prabowo Beda Sikap soal Kedubes Australia di Yerusalem
Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyatakan pihaknya menentang rencana Australia yang ingin memindahkan kedutaan besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.