,

Cawapres Bukan dari PKS, Koalisi Prabowo Amankah?

Jika PKS tidak maju sebagai cawapres maka PKS akan habis dan tidak akan lolos palimentary tracehold. Terutama ditengah konflik internal PKS sehingga akan berdampak ke perolehan suara karena PKS tidak mendapatkan efek elektoral.

Cawapres Bukan dari PKS, Koalisi Prabowo Amankah?
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Pangi Syarwi Chaniago menilai jika koalisi Prabowo tidak mengambil cawapres dari PKS. 

Maka peluang partai tersebut hengkang ke kubu seberang sangat besar. Syarwi mengatakan saat ini koalisi Jokowi adalah koalisi yang paling siap dalam menghadapi pilpres 2019.

Sebab dari segi Capres sudah jelas Jokowi dan dari cawapres sudah diamankan dalam pertemuan di Istana Bogor. Sehingga peluang adanya perpindahan anggota partai sangat kecil. 

Di sisi lain koalisi Prabowo hingga saat ini masih belum firm dan masih ada dua kemungkinan dengan prabowo sebagai capres dan bukan capres. Jika prabowo maju sebagai capres maka cawapresnya harus dari PKS untuk menghindari keluarnya partai tersebut.

"Jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diambil sebagai cawapres oleh prabowo maka saya sangat yakin PKS tidak akan siap dengan situasi tersebut. Saya yakin PKS akan hengkang, sebab PKS sudah sangat yakin bahwa Prabowo akan mengambil calon dari PKS," terang Syarwi saat dihubungi Rabu (25/7).

Dengan semakin intensnya Gerindra dengan Demokrat, maka hal tersebut menjadi sinyal tidak baik bagi PKS dan PAN. Sebab persoalannya bukan hanya soal capres dan cawapres saja, melainkan bagaimana menyelamatkan elektabilitas partai.

"Jika PKS tidak maju sebagai cawapres maka PKS akan habis dan tidak akan lolos palimentary tracehold. Terutama ditengah konflik internal PKS sehingga akan berdampak ke perolehan suara karena PKS tidak mendapatkan efek elektoral. Efek elektoral hanya diperoleh Gerindra dan juga AHY saja karena menjadi capres dan cawapres," terang Syarwi.

Dengan poros ketiga yang hampir tidak mungkin lagi terjadi setelah bergabungnya PKB ke kubu Jokowi, pilihan PKS dan PAN hanya dua. Bertahan di koalisi tersebut atau menyebrang ke Jokowi.

Bahkan Syarwi menilai jika Prabowo mengambil cawapres dari PAN sekalipun, PKS juga tetap akan kecewa. Sebab selama ini PKS sudah selalu mengalah dalam setiap pemilu. Misalnya PKS mengalah dalam pilpres 2014 bahkan dengan ketua tim pemenangan Mahfud MD, mereka juga mengalah pada pilkada Jawa Barat dan juga Pilkada DKI

"Saat ini polanya sudah mulai terbentuk sehingga tidak ada daya kejut yang luar biasa. Kecuali jika Prabowo tidak maju sebagai capres," pungkas Syarwi.

mediaindonesia.com