Aktivis Bandung Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019

Sejumlah relawan yang tergabung dalam Koalisi Aktivis (KA) Bandung mendeklarasikan diri untuk mengkampanyekan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 mendatang.

Aktivis Bandung Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019
Koordinator KA Bandung Pilih Jokowi Oky Syaeiful Harahap mengatakan gerakan relawan yang terdiri dari para aktivis, seniman, kepemudaan hingga kaum perempuan ini akan fokus dalam pendidikan politik bagi warga.

"Kita kampanyekan anti hoax, anti caci maki," ujar Oky usai deklarasi di salah satu cafe di Jalan Supratman, Kota Bandung, Sabtu (1/12/2018).

Pola yang akan dilakukan para relawan adalah dengan turun langsung ke tengah masyarakat terutama kaum pemuda dan perempuan. Selain itu gerakan juga akan dilakukan melalui media sosial.

"Kita sosialisasikan prestasi Jokowi. Kemudian kita beri edukasi bahwa politik itu seharusnya pesta demokrasi yang riang gembira, bukan caci maki dan permusuhan. Jangan sampai pertemanan atau bertetangga rusak gara-gara beda pilihan," katanya.

Oky yang merupakan bagian dari Aktivis 98 itu juga tidak akan menggali kembali memori masyarakat mengenai orde baru. Tapi, sesuai dengan tujuan awal yakni edukasi politik maka yang akan dilakukan adalah membangkitkan harapan untuk masa depan.

"Masa depan koalisi Bandung itu ada di koalisi Jokowi," ucapnya.

Di tempat yang sama Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq mengatakan pihaknya menargetkan membentuk relawan di seluruh Indonesia terutama untuk menyasar kaum milenial dan perempuan. Dari sekian banyak daerah terdapat 10 provinsi yang menjadi fokus, salah satunya Jabar.

"Jabar diprioritaskan karena provinsi terbesar dari jumlah pemilih. Sehingga ada tim yang lebih masuk. Kami ingin agar betul-betul Jabar ini lumbung kemenangan," ujarnya.

Meski waktu kampanye disebutnya mepet yakni sekitar empat bulan, namun tim tetap optimis bisa meraih suara minimal 65 persen dengan strategi darat bertemu langsung masyarakat dan udara melalui media sosial dan media massa.

Maman berharap keberadaan para relawan bisa menjadi agen yang mampu menangkal hoax seperti pekerja asing, PKI hingga diskriminasi dan kriminilisasi terhadap ulama.

Sejauh ini, kata Maman, sudah terbentuk 810 organ relawan di Indonesia. Para relawan terbagi menjadi beberapa bagian mulai dari memberi pemahaman langsung pada masyarakat, relawan cyber hingga relawan advokat.

"Diharapkan mereka mampu menangkal segala hoax dan fitnah sesuai dengan teritorial masing-masing," ujar Maman.

detik.com | Tri Ispranoto