,

Narasi Ekonomi Prabowo-Sandi Dinilai Belum Ampuh, Alasannya?

Lembaga riset Media Survei Nasional (Median) menilai narasi ekonomi yang kerap dibangun kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno belum ampuh mempengaruhi masyarakat.

Narasi Ekonomi Prabowo-Sandi Dinilai Belum Ampuh, Alasannya?
Hal ini dibaca dari hasil survei elektabilitas Prabowo-Sandi yang masih kalah dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

"Prabowo belum menyakinkan narasi ekonominya, belum berhasil menyajikan pemilih bahwa (ekonomi) ini gagal, maka anda pilih saya, dia sebatas (ekonomi) ini gagal saja," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat merilis hasil surveinya di Jakarta Pusat, Selasa, 27 November 2018. 

Ia menyarankan kubu Prabowo membuat gagasan nyata untuk mengatasi masalah ekonomi yang selama ini menjadi poin kritikan. Hasil survei Median, kata Rico, 48,9 persen responden masih merasa ekonomi dan kesejahteraan buruk.

"Ini belum menaikan elektabilitas Prabowo, kenapa? karena publik belum yakin Prabowo mampu menggantikan Jokowi," tambahnya.

Jajak pendapat juga menunjukkan kalau masyarakat membutuhak figur yang dinilai dapat menyelesaikan masalah ekonomi. Ini bisa jadi celah Prabowo menyalip perolehan elektabilitas. "Nah ini kalau dia (Prabowo) mampu meyakinkan mungkin Prabowo akan naik. Tapi kalau gagal, posisi suara kembali ke 2014 lalu ," tuturnya.

Median mendapati elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul di Pilpres 2019 dengan angka 47,7 persen. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 35,5 persen.

Survei ini melibatkan 1.200 responden yang memiliki hak pilih. Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proposional atas populasi provinsi dan gender.

Jajak pendapat ini memiliki margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei menunjukkan dinamika politik selama masa pengambilan data, 4 sampai 16 November 2018.

www.medcom.id | Kautsar Widya Prabowo