Tetapi tahukah anda bahwa beliau pernah jadi komisaris Bank Muammalat, Bank BNI Syariah, dan Bank Mega Syariah.
Untuk jadi pengawas bank harus lolos seleksi BI dan dewan ekonomi Syariah. Kalau ilmu tanggung, pasti tidak akan lolos. Beliau termasuk salah satu ahli ekonomi syariah.
Makanya beliau bisa berdebat dan mengendorse kebijakan ekonomi yang dilaksanakan Jokowi bukan aliran neoliberal tetapi sudah sama dengan syariah Islam.
Bagaimana tentang kemampuan politiknya? Karir beliau di politik juga hebat. Beliau pernah jadi Ketua Fraksi Golongan Islam DPRD DKI Jakarta, anggota MPR-RI dari PKB, ketua komisi VI DPR-RI. Beliau pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2007 hingga 2010. Di PBNU beliau sebagai Rais ‘Aam. Beliau juga duduk sebagai anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Ma’ruf Amin jika dilihat dari garis keturunan keluarganya, memang beliau termasuk salah satu keturunan, atau tepatnya adalah cicit dari ulama besar Syaikh Nawawi Banten. Syaikh Nawawi Banten ini adalah ulama asli Indonesia yang begitu disegani kelimuannya di dunia Internasional, terutama di Mekkah.
Jadi pilihan Jokowi terhadap MA sebagai cawapres adalah tepat. Karana MA disamping seorang ulama tulen, juga intelektual Islam dan sekaligus politisi Islam. Jokowi – Ma’ruf Amin adalah perpaduan nasionalis dan Islam. Jadilah nasionalis religius.
Kalau ada yang bilang Jokowi tidak didukung ulama mala jelas mereka bukan ulama. Petualang yang ngaku ulama! Kalau pasangan ini teman saya dari kubu sebelah “ confirmed Jokowi melaju dua periode. Bila ulama mendukung maka jelas Allah meridhoi nya.”
bangkitmedia.com
politik
Mengapa Jokowi Memilih KH. Ma’ruf Amin?
Mungkin sebagian kita tahu bahwa KH. Ma’ruf Amin ( MA ) adalah ketua MUI yang kemana pergi pakai sarung dan terkesan sederhana. Hanya paham agama saja.