Nahdlatul Ulama (NU) itu organisasi paling aneh. Ketika seorang peneliti dari Australia mencari data arsip tentang jangka waktu organisasi di AD/ART paling awal, dia menemukan teks bahwa organisasi ini (NU), didirikan pada tahun 1926 hingga 29 tahun berikutnya.
Tentu ia marasa aneh. Sebab pada umumnya, tidak ada satupun organisasi yang membatasi waktu berdirinya hingga dibatasi kapan waktu ditutup. Contoh: jika sebuah organisasi didirikan pada tahun 1980, tidak ada aturan yang menyebut kapan organisasi tersebut dibubarkan. Biasanya, hanya ditulis “hingga waktu yang tak terbatas.”
Hanya NU saja yang menurut peneliti tersebut membatasi waktu hidupnya. Peneliti itu pun kemudian menanyakan hal ini kepada Gus Dur, “ini apa maknanya?”. Gus Dur pun kaget dan menjawab sekenanya, “mana saya tahu maksudnya, yang merumuskan sudah wafat semua,” katanya.
Kemudian Gus Dur mengamati sendiri dari prespektif sejarah NU. Tenyata setiap 29 tahun, NU selalu mengalami perubahan. Pada 1926, NU bergerak sebagai organisasi sosial keagamaan. Lalu, 29 tahun berikutnya, yakni 1955, ia menjadi partai politik dan menjadi organisasi yang berafiliasi dengan partai saat itu. Sempat menang sebagai partai politik agama.
Diamati lagi, 29 tahun berikutnya, yakni pada 1984, NU berubah lagi menjadi organisasi sosial keagamaan, dengan jargon kembali ke khittah 1926, yang mengonsentrasikan diri kembali kepada dakwah dan pendidikan.
Setelah 29 tahun pasca khittah, pada 2013 lalu, NU dan kader-kadernya menjadi basis gerakan besar civil society (penggerak kekuatan sipil) dimana sebelum itu, Gus Dur selalu memerintahkan NU agar lebih banyak membicarakan lokalitas. Dan hasilnya, kita bisa melihat, NU kini mampu menginspirasi gerak peradaban dunia berbasis lokalitas dan kultur, dengan jargon “Islam Nusantara”.
NU sebagai gerakan civil society merupakan persiapan Gus Dur dalam rangka menghadapi perubahan 29 tahun berikutnya (pada 2042) dengan tantangan yang tentu lebih kompleks dari sekarang. Kala itu, NU diprediksi sebagai organisasi massa besar yang akan menjadi penyangga perdamaian dunia. Insyaallah.
Dari peristiwa ini, dapat kita sebut bahwa para pendiri NU dan sekaligus pendiri bangsa dan negara ini, bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah kiai-kiai yang memiliki nur ma’rifat billah. Mereka sudah mengetahui bahwa setiap 29 tahun sekali, NU akan mengalami perubahan sesuai tuntutan zaman.
Oleh karena itulah, NU tidak bisa dihanguskan dari bumi ini oleh kekuatan rezim manapun. Lambangnya saja menggunakan simbol jagad. Hanya NU yang menggunakan jagad lalu diikat kendor. Lihat makna lambang NU pada foto di atas. Kini, sudah ada 194 Cabang NU yang berdiri di negara-negara dunia. Siap menjadi penyangga perdamaian dunia, bukan hanya Indonesia.
Jika para kiai memutuskan hidup bernegara di NKRI ini cukup dengan Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Pancasila, dengan pilihan paling final, sekali lagi, itu bukan sembarang keputusan, yang diambil berdasarkan nafsu, tapi benar-benar atas dasar ma’rifat billlah.
Bagaimana dengan ramalan pendiri gerakan khilafah yang katanya sekian tahun akan terwujud? Tidak ada kan? . Anda bisa menilai sendiri darimana gagasan itu munc. Dari makrifat billah atau dari makrifat syaithoniyyah. Wallahu a’lam.
#AnsorNU
#AnsorBanser
#HWMI #NU
ensiklopedinu
Catat, 26 Tahun Lagi, NU Akan Menjadi Ormas Penyangga Perdamaian Dunia
Jika para kiai memutuskan hidup bernegara di NKRI ini cukup dengan Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Pancasila, dengan pilihan paling final, sekali lagi, itu bukan sembarang keputusan, yang diambil berdasarkan nafsu, tapi benar-benar atas dasar ma’rifat billlah.