“Dalam tiga bulan terakhir, terutama memasuki tahapan Pileg dan Pilpres 2019, saya melihat arah perjuangan PA 212 tidak murni lagi sesuai apa yang Saya harapkan,” ungkap Usamah dikutip dari surat pengunduran dirinya, Senin (12/11/2018).
“Selebihnya lebih banyak mengarah pada tim sukses salah satu calon Presiden, sehingga Saya pribadi memutuskan lebih baik mengundurkan diri dari keanggotaan penasehat,” sambungnya.
Menurut Usamah, PA 212 hakikatnya adalah suatu wadah (paguyuban) yang seyogyanya dapat mempersatukan dan menjalin ukhuwah islamiyah di kalangan ummat islam Indonesia pasca Aksi Bela Al Maidah 51 beberapa waktu lalu.
“Semoga keputusan Saya ini tidak mengurangi makna silaturahim yang tetap dapat terbangun dalam konteks menjalin ukhuwah islamiyah,” ujar Usamah menutup surat pengunduran diri tersebut.
Usamah telah secara resmi menyerahkan surat pengunduran diri kepada Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif di kantor Dharmapena Group di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018) malam. Keputusan ini terkesan mengejutkan.
Usamah merupakan salah satu tokoh sentral dalam menggalang Aksi Bela Al Maidah 51 di Jakarta. Dia terlibat aktif sejak awal hingga berlangsungnya Reuni Agung 212 tahun 2017. Usamah sempat dipercayakan sebagai bendahara panitia.
rri.co.id | Syarif Hasan S