PA 212 Beda Sikap dengan Prabowo Terkait Kedubes Australia ke Yerusalem

"Kami menyayangkan dan akan mengecam jika benar rencana Australia memindahkan kedubesnya," kata Slamet yang juga juru bicara FPI.

PA 212 Beda Sikap dengan Prabowo Terkait Kedubes Australia ke Yerusalem
Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif juga berbeda sikap dengan Prabowo terkait pemindahan kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dia menegaskan pihaknya selalu mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Namun Slamet belum berkomentar lebih jauh terkait sikap Prabowo yang berbeda dengan kelompoknya. Diketahui, Slamet Ma'arif juga merupakan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Saya akan konfirmasi dulu dengan Pak Prabowo tentang berita itu," kata Slamet.

Pernyataan Prabowo juga berbeda dengan sikap Pemerintah Indonesia yang melayangkan protes keras agar Australia membatalkan rencana pemindahan itu. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah memanggil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan AO, Selasa (16/10). Hal ini berkaitan dengan keputusan Perdana Menteri Scott Morisson yang menyatakan Australia tengah mempertimbangkan memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. 

"Indonesia menyatakan keprihatinan yang sangat serius terkait pengumuman (Australia) dan mempertanyakan kepatutan dari langkah (Australia) tersebut," kata Retno dalam pidatonya di hadapan Menlu Palestina Riad Al Malki usai melakukan pertemuan bilateral.

Prabowo sebelumnya menyebut Indonesia harus menghormati keputusan Australia yang berencana memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv Ke Yerusalem. 

Prabowo menganggap Australia punya hak memutuskan kehendaknya sebagai negara merdeka yang berdaulat.

"Aussie merupakan negara independen dan berdaulat, maka kita harus hargai keputusan mereka," kata Prabowo saat menghadiri kegiatan Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (21/11).

www.cnnindonesia.com