Kali ini, dukungan itu dideklarasikan oleh Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO) di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Dalam acara deklarasi itu, selain dihadiri perwakilan warga KOSGORO 1957 se-Indonesia, juga hadir ketua KOSGORO 1957 yang juga merupakan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir, Wakil Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Akbar Tanjung, Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
"Memahami posisi politik KOSGORO1957 sebagai pengemban aspirasi politik kader dan anggota maka pada malam hari ini bersamaan dengan puncak HUT KOSGORO 1957 ke- 61 juga hadir keluarga besar KOSGORO1957 dari seluruh Indonesia untuk mendeklarasikan dan menegaskan komitmen dan dukungan politik pencalonan Bapak Joko Widodo dan Bapak KH. Ma'ruf Amin sebagai calon Presiden dan calon Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024 demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia kedepan," kata Agung Laksono.
Agung mengatakan, seluruh Keluarga Besar KOSGORO 1957 di seluruh Tanah Air akan bekerja keras untuk memenangkan pasangan yang diusung oleh Partai GOLKAR bersama dengan Partai Koalisi dan dengan para relawan lainnya.
"Kami senantiasa berdoa serta berjuang dengan sungguh sungguh agar kemenangan Bapak Ir Djoko Widodo dan KH Ma’ruf Amin dapat dicapai dengan bermartabat dan terhormat," ucapnya.
Perayaan Hari Jadi ke-61
Di sisi lain, selain menggelar acara deklarasi dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf, KOSGORO 1957 juga sekaligus memperingati hari jadi mereka yang ke-51. KOSGORO 1957, seperti namanya dibentuk pada tahun 1957 tanggal 10 November.
Pada perjalanannya, KOSGORO 1957, merupakan jawaban terhadap pentingnya sebuah kekuatan kebangsaan yang diharapkan dapat menjadi benteng nasional bersama rakyat dalam menghela nafas kemerdekaan yang menghadapi tantangan dari berbagai kelompok yang dapat menggangu proses dan ikhtiar pencapaian tujuan kemerdekaan.
KOSGORO 1957 dilahirkan menunjukkan bahwa harapan masyarakat atas terwujudnya kesejahteraan pasca kemerdekaan masih jauh dari cerminan tujuan kemerdekaan yang diproklamirkan 17 Agustus 1945 atau kurang lebih 12 tahun sebelumnya.
Situasi itulah yang menjadi inspirasi historis yang sangat kuat dari para pejuang kemerdekaan untuk mewujud nyatakan hadirnya sebuah kekuatan untuk bersama rakyat yang tidak saja menghadapi tantangan tetapi juga ikut memberikan obligasi sosial politik dalam menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi oleh rakyat.
Oleh karena itulah maka kelahiran KOSGORO 1957 selain menjadi energi dalam menghela nafas kebangsaan juga menjadi jawaban kontekstual dalam mengisi dan mempercepat pencapaian tujuan kemerdekaan yang sangat mulia itu yaitu masyarakat yang bersatu adil makmur maju dan sejahtera.