"Mengutuk keras pernyataan Capres Prabowo Subianto yang menyatakan bahwasannya pemindahan kedutaan besar Australia ke Yerusalem merupakan hal yang biasa. Menurut kami itu merupakan hal yang luar biasa," kata Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Jember Ayub Junaidi, Selasa (27/11/2018).
Menurut Ayub, sebagai seorang capres, Prabowo tidak seharusnya mengeluarkan pernyataan tersebut. Hal itu mengesankan Prabowo lupa akan sejarah hubungan Indonesia dengan Palestina.
"Bangsa Palestina ini pada tahun 1945, termasuk salah satu bangsa yang mengakui pertama, terkait kemerdekaan Indonesia," jelas Ayub.
Maka dari itu, sambung Ayub, Ansor Jember menuntut permintaan maaf dari Prabowo kepada seluruh umat Islam, khususnya Indonesia. Prabowo juga diminta menarik pernyataannya.
"Karena (pernyataan) itu menyakiti bangsa Palestina. Yang kedua, menyakiti hati rakyat Indonesia. Sebab selama ini rakyat Indonesia berada di garda terdepan untuk membantu perjuangan rakyat Palestina atas penjajahan zionis Israel," pungkas Ayub.
detik.com | Yakub Mulyono