“Siapa pun yang menjual agama Islam dengan harga murah akan bangkrut dan runtuh,” kata Mahfud di akun Instagramnya, Sabtu (3/10).
Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 ini kemudian menyebutkan, ormas atau orang-orang yang mengaku memperjuangkan Islam, namun perilakunya bertentangan dengan Islam juga akan runtuh.
“Lihatlah ormas, parpol, atau perseorangan yang sok bilang memperjuangkan Islam tapi berperilaku yang bertentangan dengan Islam seperti korupsi, sewenang-wenang, intoleran pada gilirannya pasti runtuh," papar Mahfud.
“Islam harus membawa damai,” tambahnya.
Pernyataan Mahfud MD tersebut kemudian ditanggapi seorang warganet @Akbar_Ltd. Ia mengaku sedikit setuju dengan pernyataan Mahfud MD tersebut. Namun demikian, ia meminta Mahfud MD untuk tidak memukul rata terkait orang yang menjual Islam.
“Sedikit setuju. Tapi janganlah mengeneralisir pak. Kalau oknum, katakan oknum. Bahkan mungkin oknum itu sendiri mungkin gak pernah teriak-teriak memperjuangkan Islam. Cek aja!,” kata @Akbar_Ltd.
Tidak hanya itu, @Akbar_Ltd juga mengkritik istilah ‘menjual agama Islam’ yang dilontarkan Mahfud MD. Baginya, istilah tersebut tidak mendidik masyarakat. Ia meminta Mahfud untuk menggunakan istilah lain –selain menjual agama Islam- yang lebih mendidik.
“Islam seperti sebuah barang. Coba pak istilah lain yang lebih edukatif,” lanjutnya.
Mahfud MD lantas membalas komentar @Akbar_Ltd tersebut. Menurut Mahfud, tidak ada kata atau pernyataannya yang menjurus kepada upaya memukul rata. Mahfud kemudian menjelaskan kata ‘siapapun’ dalam pernyataannya tersebut hanya berlaku untuk yang melakukannya saja, bukan semua orang.
“Saya kan bilang ‘siapa pun’, artinya hanya berlaku bagi yang melakukan. Lagi pula, kalau Anda (pernah) membaca Al-Qur’an pasti pernah membaca ayat ‘Walaa tasytaruu biayaatillahi tsamanan qaliilaa’, jangan kamu jual ayat-ayat (agama) Allah dengan murah,” urainya. (
www.nu.or.id | Muchlishon
