Sebenarnya saya agak malas komentar soal ramai-ramai pembakaran bendera HTI oleh Banser di Garut bertepatan dengan peringatan hari Santri. Peringatan hari santri kok sampai ada bendera HTI berkibar itu sudah satu persoalan sendiri. Jangan-jangan HTI memang memancing Banser untuk marah. Begitu Banser marah, penggorengan sudah disiapkan. Dan benar, Banser marah dan bendera HTI di bakar. Sebenarnya memang gak perlu dibakar sih…cukup dilipat saja. Tapi ya bagaimana lagi, sudah terlanjur.
Penggorengan pun di mulai. “Kalimah tauhid dibakar banser!!!”, teriak mereka. Ini memang jebakan maut. Tampaknya HTI memang sudah lama mengincar skenario ini. Karena hanya skenario seperti ini simpatik pada HTI akan bisa dikelola.
Banyak bendera bertuliskan kalimah tauhid yang tidak pernah dipersoalkan banser. Bendera saudi bertuliskan tauhid tidak pernah dipersoalkan. Setiap hari kader-kader banser juga baca tahlil yang disitu banyak sekali kalimah tauhid. Mereka tidak kepanasan….
Kini beredar oponi agar banser minta maaf kepada umat Islam, seolah ini sebagai jalan keluar. Selesaikah dengan Banser minta maaf? Pasti tidak! Kalau banser minta maaf nanti juga akan digoreng. Lho kan minta maaf, berarti mengaku bersalah. Mengaku bersalah bukan membakar bendera HTI, tapi membakar kalimah tauhid.
Nanti juga akan ada yang bilang, meski sudah minta maaf proses hukum harus tetap berjalan, karena permintaan maaf tidak bisa menghapuskan tindak pidana. Kalau sudah begitu, nanti akan dikatakan, membakar kalimah tauhid itu menistakan Islam. Banser harus dibubarkan. Pelakunya harus dibawa ke penjara. Nanti akan terus dikatakan, banser penista Islam dan seterusnya….
Kalau sudah begitu, nanti akan ditarik ke soal pilpres 2019. Kalimat, jangan mendukung calon yang didukung penista agama akan mereka teriakkan. Jadi, HTI sekarang di atas angin. Mereka akan mengelola emosi dan akan terus menggerakkan emosi massa. Sebagian sudah mulai ada yang terbakar.
Kalau Anda punya nalar, jangan mau terprovokasi HTI. Ada anggota Banser memang agak ceroboh, tidak menghitung resiko yang akan muncul, tapi jangan terlarut dengan provokasi dan narasi banser membakar kalimah tauhid. Bendera HTI dan kalimah tauhid itu dua hal yang berbeda. Sy tahu banyak orang yang sulit membedakan hal itu. Memang membutuhkan kecerdasan, bukan sekedar emosi.
Ciputat, 23 Oktober 2018
www.no.or.id | Dr Rumadi Ahmad, Ketua Lakpesdam PBNU