, ,

Saat Kiai Azizi Tanya soal Wahabi, Jawaban Mbah Maimoen di Luar Dugaan

Jawaban yang patut kita renungkan agar tak mudah mengkafirkan orang lain hanya karena tidak sepaham ...

Peristiwa ini terjadi di sela-sela Seminar Nasional dan Bahsul Masail Islam Nusantara di Aula Rektorat Universitas Negeri Malang (UM), Malang, Jawa Timur, (13/02/2017) lalu.  Dikisahkan oleh KH Azizi Abdullah dari Kediri berdasarkan pengalamannya ketika sowan kepada KH Maimun Zubair dalam sebuah kesempatan.

Kiai Azizi saat itu menanyakan hukum orang Wahabi yang dalam pengetahuannya adalah kafir karena telah mensyirik-syirikkan orang NU karena amaliahnya. Sontak Kiai Maimun marah-marah dengan cara pandang Kiai Azizi.
“Hei, Mas, sampean jangan ngawur. Wahabi itu bukan kafir, Mas, tapi berdosa. Lha, orang berdosa itu: yaghfiru liman yasyaa’ wa yu’addzibu man yasyaa’. Kalau Allah mengampuni, ya masuk surga, kalau tidak diampuni ya neraka,” ucap mbah Maimun, begitu ia akrab dipanggil.

Mbah Maimun melanjutkan, “Kalau kafir kan pasti masuk neraka. Sampean ini jangan main hukum kafir begitu saja, wong sampean saja belum pasti masuk surga. Ngapain ngurusi orang lain,” tambahnya lagi.

Kiai Maimun lantas mengimbau kepada warga NU agar tidak terlalu ikut campur dengan perkataan orang lain. Baginya, yang penting adalah menjaga akidah diri sendiri.

Mendengar jawaban Kiai Maimun tersebut, Kiai Azizi mengaku insaf dari asal menghukumi orang. “Saya pun tobat,” kata Kiai Azizi.

Jawaban Mbah Maimun patut kita renungkan agar tidak mudah mengkafirkan orang lain hanya karena tidak sepaham. Ia mengingatkan akan pentingnya membangun kesadaran diri untuk tidak main-main dengan menghukumi orang lain dengan kata “kafir” dan tidak pentingnya sibuk ngurusi orang lain.

Kita memang tidak pantas merasa paling benar, karena kita belum tentu masuk surga. Masuk surga atau tidak, bergantung pada ridha dan pengampunan Allah